Rabu, 10 Oktober 2018
Senin, 27 Agustus 2018
10 syarat untuk mendapat jaminan sukses dari Alloh
“10 syarat untuk mendapat jaminan sukses dari Alloh “
Oleh : Nurdiansyah achmad winoto, ST, M.Kom
Orang dianggap
sukses ketika, seseorang tersebut selalu dijaga perbuatannya oleh Alloh
sehingga selalu berbuat benar, baik dan bermanfaat. Orang sukses itu
selalu mendapat banyak pahala dan semua dosanya diampuni oleh Alloh.
Adapun syarat untuk mencapai suskes tersebut harus memenuhi
syarat-syarat berikut :
1. Muslim
2. Mukmin
3. Taat
4. Benar
5. Sabar
6. Khusuk
7. Bersedekah
8. Berpuasa
9. Memelihara kehormatannya
10. Banyak menyebut nama Alloh
(Baca lengkapnya di QS. Al Ahzab : 35)
Demikian lah 10 syarat yang harus dipenuhi, ketika kita berkeinginan
untuk menjadi orang yang sukses. Sukses adalah hak setiap orang yang
bisa dicapai dengan pertolongan Alloh. Alloh Maha Kaya, Maha Pemurah dan
Maha penyayang semua hambanya. Jangan lupa berdoa untuk diri sendiri
agar selalu dijaga dan diatur oleh Alloh, sehingga bisa mencapai sukses
dunia-akhirat. Amin.
Agar bersekolah (belajar di sekolah) bisa bernilai ibadah
Solusi Sekolah bisa menjadi Ibadah
Alhamdulillah! Semoga Alloh Swt. Yang Maha Kaya
lagi Maha Pemberi Rezeki, mengolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang giat
berikhtiar menjemput rezeki hanya yang baik dan halal. Sholawat dan salam semoga
selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Sekolah adalah
ibadah. Karena setiap aktifitas yang dilakukan oleh
seorang muslim haruslah menjadi ladang amal sholeh bagi dirinya, termasuk
yang takdirnya menjadi seorang pelajar. Ibadah itu minimal ada dua syaratnya. Pertama,
niat lurus lillaahi ta’ala, hanya
mengejar ridho Alloh Swt. Dan yang kedua, caranya benar di jalan Alloh Swt. Mengapa sekolah kita harus jadi ibadah? Karena kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa rezeki ilmu itu
sepenuhnya sudah diatur oleh Alloh Swt. Setiap makhluk yang Alloh ciptakan
itu sudah dilengkapi dengan rezekinya. Mari kita renungkan firman Alloh Swt.,
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di
bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud
[11] : 6)
Tidak ada satupun yang terlewat di antara segala
makhluk yang ada di alam semesta ini, kecuali
telah Alloh Swt. jamin rezekinya. Bahkan
sejak manusia masih berada di dalam rahim ibunya, Alloh sudah jamin rezekinya
meski ia belum bisa berikhtiar untuk menjemput rezeki Alloh Swt. Setelah beranjak dewasa, manusia
diperintahkan untuk melakukan ikhtiar untuk menjemput rezeki Alloh Swt.
yang bertebaran di muka bumi ini. Mengapa
kita istilahkan dengan ‘menjemput’, bukan ‘mencari’? Karena kalau ‘menjemput’
itu sudah pasti ada, sedangkan ‘mencari’ itu belum tentu ada. Hanya saja apakah kita terampil menjemput
rezeki Alloh Swt. sesuai dengan tatacara yang Alloh ridhoi, ataukah tidak. Inilah yang menentukan keberkahan rezeki
yang kita peroleh. Inilah yang
menentukan ikhtiar kita menjadi ibadah ataukah tidak. Jika niat kita lurus dan cara kita benar, maka kita akan berjumpa dengan
rezeki yang menjadi hak kita dalam keadaan berkah. Hati kita akan tenang, kebutuhan kita akan tercukupi, dan menjadi amal
sholeh yang bernilai ibadah di hadapan Alloh Swt. Sedangkan jika niat kita
salah dan tatacara ikhtiar kita juga tidak sesuai dengan yang Alloh ridhoi,
maka kita akan diliputi oleh rasa cemas dan gelisah, tidak yakin akan jaminan
Alloh, kita merasa harus bertarung dengan orang lain, kita lupa bahwa setiap
orang sudah ada jatah rezekinya masing-masing. Jadi Sekolah itu adalah amal sholeh
dan ibadah. Bahkan bersekolah atau belajar atau menuntut ilmu itu dicontohkan
pula oleh nabi Muhammad Saw. Bersekolah harus menjadi ibadah dengan cara niat yang
lurus karena Alloh Swt. dan tatacara yang juga baik dan benar sesuai dengan
yang Alloh ridhoi. Ketekunan, percaya diri, suka membantu, hormat dan santun
kepada Bapak/Ibu guru, teman dan masyarakat semua, adalah beberapa di antara
wujud ikhitar yang baik dan benar.
Jika demikian, maka Alloh Swt. akan memberikan
kemudahan memperoleh ilmu, ide dan inspirasi kepada kita sehingga proses
sekolah atau proses belajar kita semakin berkah, semakin bermanfaat bagi lebih
banyak orang, dan bernilai ibadah. In syaa Alloh.[]
pentingnya menjaga hati sebelum belajar
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
untuk anak-anak semua yang saya banggakan.. semoga menjadi generasi yang sholeh dan sholehah, tulisan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana menjaga hati agar selalu selamat dari godaan setan yang terkutuk. ada 3 hal yang dapat dilakukan oleh setiap manusia agar hatinya senantiasa terjaga :
untuk anak-anak semua yang saya banggakan.. semoga menjadi generasi yang sholeh dan sholehah, tulisan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana menjaga hati agar selalu selamat dari godaan setan yang terkutuk. ada 3 hal yang dapat dilakukan oleh setiap manusia agar hatinya senantiasa terjaga :
1. Selalu mengikat hatinya dengan iman dan tawakal kepada Alloh SWT dalam segala urusan, dengan caa memohon perlindungan-Nya dari godaan dan kejahatan setan. seperti diisyaratkan dengan membaca kalimat "A'udzu billahiminasy-syaithanirrajim " (Aku berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk). Tanpa tawakal kepada Alloh, kita tidak punya kemampuan sama sekali untuk melawan kejahatan setan.
Alloh berfirman dalam surat An Nahl, ayat 99-100 yang artinya : 'Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan setan itu hanyalah atas orang-orang yang mengangkatnya sebagai pemimpin dan orang-orang yang suka menyekutukan dengan Alloh SWT.
2. menghindari sekecil apapun semua perbuatan maksiat.
Rosululloh SAW bersabda : Apabila dilakukan terus menerus, dosa akan mengunci (menutu) keseluruhan hatinya, dari menerima hidayah. (HR Imam Ahmad)
3. Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela, kemudian menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji.
Demikian paparan tentang bagaimana menjaga hati, semoga Alloh SWT selalu menuntun dan menolong kita dalam setiap langkah dan perbuatan. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb.